Senin, 01 September 2008

REVIEW 310808


REVIEW BINCANG WIRAUSAHA
31 Agustus 2008 (19.00 – 20.00 WIB)
I radio - 88.7 FM

Praktisi : Diki dan Dewo
Akademisi : Arief (Batch 47) dan Adly (Batch 48)
Penyiar : Panji
Tema : Strategy and Marketing
Reviewer : Tee

Sablon (Warehouse Clothing Custom)
Usaha sablon yang digandrungi Diki dan Dewo ini baru berjalan sekitar 3-4 bulan. Mereka menamakan usaha ini “Warehouse Clothing Custom”, terletak di Jln. KH Ahmad Dahlan 40. Biarpun terbilang baru, tapi mereka yakin mampu bersaing khususnya dalam pasar clothing di Jogja. Selama ini, usaha sablon yang ada masih standar banget. Desain-desain pada kaus distro yang ditawarkan seperti gambar kartun, retro atau bling-bling, sudah menjamur dan terlihat sama. Warehouse Clothing Custom (WCC) ini menawarkan produk yang berbeda dan unik banget karena menggunakan wayang sebagai icon mereka. Gimana caranya supaya anak muda yang menjadi target utama mereka, tidak malu memakai ‘wayang’ dan tidak terkesan tua. Oleh karena itu, layout yang ditawarkan juga disesuaikan dengan anak muda, menggunakan bahan katun, desain distro, dan jahitan distro. Misalnya, salah satu desain kaos dengan gambar Arjuna (salah satu tokoh wayang) diberi text “Golden Boy”-ceritanya nih, Arjuna itu kan anak kesayangan Pandawa. Atau, gambar Nakula yang diberi text “The Mistics”, karena sosok Nakula yang misterius. Selain itu, WCC juga memiliki keunggulan dalam hal pelayanan, yaitu tidak ada minimum order (boleh pesen satu), desain sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, layanan lewat telepon dan langsung datang ke tempat si konsumen, serta konsisten dengan prinsip tidak over promise dan under-deliver. WCC juga punya ‘anak perusahaan’ yang memproduksi secara massal (mass-production) namanya “The Puppet”, di Kafe 17, Jln DI Panjaitan 17. Dalam waktu dekat ini, selain clothing, WCC juga akan menawarkan merchandise seperti mug, gelas, piring, dll.
Strategi yang dilakukan WCC, yaitu focused-process strategy dan mass customization strategy, akan berjalan dengan sangat baik sekali jika didukung oleh strategi marketing yang tidak hanya konvensional-yang selama ini dilakukan WCC-yaitu word of mouth (dari mulut ke mulut). Word of mouth ini memang terbukti sangat efektif. Namun, untuk mampu berekspansi lebih luas lagi, WCC seharusnya memasarkan produk yang sudah memiliki nilai tambah ini, yaitu desain yang unik, melalui model above the line seperti memasang spot iklan di radio-radio, koran, atau majalah. Dengan harapan agar konsumen bisa lebih mengenal produk mereka. (Tee)