Selasa, 22 Juli 2008

Bincang Wira Usaha 200708



REVIEW BINCANG WIRAUSAHA
20 Juli 2008 (19.00 – 20.00 WIB)
I radio - 88.7 FM

Praktisi : -
Akademisi : Lusi, Mera dan Sigit (batch 47)
Penyiar : Panji Taruno
Tema : Strategi Layout
Reviewer : Kiky (batch 48)

Swalayan Kopma UGM

KOPMA UGM memiliki perluasan unit usaha dengan membuka swalayan, wartel, dan bahkan cafe yang sering digunakan sebagai tempat nonton bareng dan acara musik. Swalayan KOPMA UGM terletak Jl. Kaliurang, tepatnya di depan Perpustakaan lama UGM. Swalayan KOPMA UGM ini menawarkan berbagai macam kebutuhan mahasiswa mulai dari alat tulis dan buku, keperluan sehari-hari (consumer goods) dan beberapa jenis merchandise yang bertuliskan UGM. Strategi dari diferensiasi produk yang dijual di Swalayan KOPMA UGM menjadikannya berbeda dari KOPMA lain. Strategi ini juga dapat memperluas jangkauan konsumen yang akan diraih, karena selain menjual ATK dan merchandise UGM, juga menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, Swalayan KOPMA UGM tidak dikhususkan untuk mahasiswa UGM tetapi juga untuk umum. Swalayan KOPMA UGM sendiri belum berencana untuk membuka cabang. Swalayan KOPMA UGM ini merencanakan untuk memperluas space yang ada untuk menambah semakin banyak barang yang ditawarkan dan memberi kenyamana dalam berbelanja.

Layout merupakan tata letak semua fasilitas produksi yang ada di perusahaan dan hal ini mengikuti karakteristik produk. Keputusan layout ini merupakan keputusan efisiensi dengan adanya pertimbangan atas biaya yang berhubungan dengan kebijakan jangka menengah atau jangka panjang. Adanya konsep minimalis dalam arti bagaimana menataletakkan fasilitas produksi dengan semaksimal mungkin dan membantu terwujudanya competitive advantage perusahaan (cost leadership, differentiation dan quick response). Citra apa yang akan ditampilkan perusahaan kepada konsumennya juga menjadi bagian dari keputusan layout.

Swalayan KOPMA UGM sendiri dari segi layout yang berbentuk L, bisa dikatakan belum tepat dan efektif. Dengan layout seperti ini membuat banyak barang di belakang, seperti kebutuhan sehari-hari terhalang oleh barang-barang yang didepan seperti ATK dan merchandise UGM. Swalayan KOPMA UGM pun masih mengedepankan merchandise dan ATK sebagai prioritas produk yang ditawarkan sehingga meletakkannya pada bagian depan, yang bisa langsung terlihat ketika berada di pintu masuk. Sedangkan barang kebutuhan sehari-hari terletak di belakang, yang membuat konsumen harus berjalan ke bagian belakan swalayan. Hal ini bisa membuat konsumen malas untuk menjangkaunya, padahal ada kemungkinan yang disasar konsumen adalah kebutuhan sehari-hari. Namun dari segi pengelompokan barang untuk memudahkan konsumen mengetahui dengan cepat dimana barang yang akan dibeli sudah bagus. Flow masuk dan keluar konsumen juga sudah dibuat sebaik mungkin. Swalayan KOPMA UGM memberikan kenyamanan bagi pelanggannya untuk berbelanja dengan meberikan rak dengan 50-100 cm, yang memudahkan konsumen mengambil barang tanpa harus mengantri.

Berbicara tentang layout ada 5 hal yang perlu diperhatikan :
1. Perlu untuk memaksimalkan pemakaian ruang sehingga tidak ada ruang yang tidak terpakai (no idle space). Dengan kata lain perlu meningkatkan utilisasi space dan hal ini berhubungan dengan efisiensi.
2. Mendukung kemudahan aliran informasi baik material maupun orang-orangnya.
3. Kondisi ruang dan letak yang bisa memberi kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen.
4. Flexibilitas ruang dan working of flow.
5. Memberi kemudahan untuk berinteraksi dengan konsumen.

Cara mendesain layout dari suatu usaha, seperti retail antara lain :
1. Barang yang memiliki potensi tinggi untuk dijual perlu ditonjolkan didepan, mudah dilihat dan dijangkau. Strategi retail adalah semakin banyak produk yang bisa diakses oleh mata konsumen maka semakin tinggi probabilitas orang untuk tertarik dan membeli, terutama jika karakteristik konsumen yang impulse buying. Sehingga pihak retailer perlu memiliki kemampuan untuk memajang produk sebanyak mungkin.
2. Adanya pengelompokan barang untuk menjaga kualitas dari produk yang dijual. Hal ini menjamin kenyamanan dan kemudahan konsumen dalam mencari barang yang akan dibeli. Efisiensi waktu bisa dengan mendekatkan satu dengan yang lain sehingga memungkinkan aliran informasi yang cepat dan meminimalkan cost.
3. Segmen menentukan lay out, sehingga lebih fokus pada target marketnya.
4. Lay out juga mempertimbangkan estetika.
5. Bagi retailer, gudang adalah produk-produk yang dipajang. Karena penumpukan barang yang berlebihan akan menambah biaya maintenance. Peletakan gudang pun perlu strategis sehingga mudah diakses dan konsumen tidak perlu lama menunggu atas barang yang diperlukannya.
6. Flexibilitas kenyamaan dari karyawan dan konsumen.
7. Kelebihan space seperti yang dimiliki oleh Swalayan KOPMA UGM dimanfaatkan untuk menyewakannya kepada pihak lain.

Ketika mendirikan usaha sudah sepatutnya untuk mempertimbangkan lokasi yang dipilih, misalnya dengan memilih lokasi yang strategis. Pihak pengusaha perlu smart dalam memanfaatkan space yang ada dan memaksimalkan utilisasi space yang ada. Pihak retailer misalnya, perlu smart memaksimalkan ruang, gudang, penataan tempat, dan mendukung akses bagi kecepatan aliran informasi, sehingga bisa meminimalkan cost dan memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan space yang ada. (ky)

Tidak ada komentar: